template

Monday, December 26, 2011

Last JHS Trip Part 3 -Moral Cerita-

Kami menyadarkan diri kami bahwa ilmuwan belum menemukan dimensi lain. Kami pun menyimpulkan bahwa seperti kami yg sdg berlibur, bunga bangkai pun perlu liburan. Maksudku, menjadi pusat perhatian ribuan manusia bukanlah pekerjaan yg mudah.

Kami segera melesat menuju White House-nya KRB. Kami tadinya berniat ke sana untuk melihat lebih jelas, tapi, oh sial ! WH tersebut dikelilingi sungai ! Kami berjalan menyusuri sungai, kalau2 ada bagian yg dangkal dan kami dapat melompat. Namun yg bisa kami temukan hanyalah sungai tersebut makin lebar dan satu2nya alat yg dapat kami jadikan transportasi untuk menyeberangi sungai tersebut adalah daun teratai yg teramat besar. Ketika kami berencana untuk melompat ke atasnya, perhatian kami langsung tertuju pada sebuah rawa misterius di tengah sungai yg telah menjadi danau. Sejujurnya walaupun rawa yg terlihat seperti pulau kecil itu menakjubkan, itu tidaklah romantis. Tetapi, Faza dan Adit langsung menjadikan tempat tersebut sebagai tempat honeymoon mereka ! Oh sudah berapa honeymoon kah yg telah mereka lakukan !

Dengan segera kami keluar gerbang dalam KRB. Di sana 9D sudah duduk2 menanti bis. Kami pun foto di depan plang KRB dan setelah itu anak2 perempuan 9D memeras si kecup Reffa, menyuruhnya membelikan mereka sesuatu yg mereka asumsikan sebagai mainan tetapi saya asumsikan sebagai alat yg biasa dipakai atlet senam irama untuk diputar2.

untuk mempersingkat cerita, kita sampai di Lubang Buaya. Pertama, kami sholat dulu dan kembali ke bis. Kami segera memanjakan diri dgn AC bis yg tidak tahu sejak kapan bisa menjadi begini berguna. Sungguh panasnya bukan main ! Kami pun disuruh agar segera masuk ke area LB namun Gisel yg harus ke WC mengantri di belakang seorang guru yg begitu lama di dalam karena dia MANDI !

Akhirnya kami melihat LB dan rumah2 jaman dulu dan berfoto di depan patung 7 orang yg saya tidak tahu siapa. Lalu kami pergi ke area museum pengkhianatan PKI. Di sana banyak sekali penggambaran2 mengenai sejarah pengkhianatan PKI. Ketika sdg asyik mengamati, Marsa dan Putri datang dgn panik mengatakan film yg dijanjikan akan kami tonton telah mulai. Kami langsung berlari dgn riweuh mencari ruang teaternya. Kami sampai pas ketika pahlawan2 dikuburkan di Lubang Buaya. Banyak sekali anak yg telat dan yah itu tidak penting.

Akhirnya kami masuk ke bis. Kita akan pulang. Di jadwal dikatakan kami akan sampai di tempat peristirahatan jam 6 sore namun kami sampai jam 4 sore. Dan setelah beberapa menit kami langsung berangkat. Galih, yg pada saat itu tengah mengobrol dgn anak 9D yg beda bis disuruh untuk buru2 dan hal itu menyebabkan dia marah bukan kepalang. Sampai saat ini, otak kekanakanku belum juga mengerti mengapa ia marah.

Anak 9C juga nampaknya sebal karena kami pulang begitu cepat sementara bis lain bahkan belum masuk tol. Untuk memecah keheningan, Hisyam pun menyanyikan serangkaian lagu 9D. Dan aku rasa itu cukup menghibur 9B yg duduk di belakang dgn kami. Di tengah konser, Faza menyuruhku melihat ke jendela. Sungguh yg aku lihat kemudian merupakan hal paling spektakuler dan paling men-shock-an ! Di sebelah bis kami terdapat bis lain, di salah 1 jendelanya terlihat sebuah sosok yg SUNGGUH sangat mirip Ariel Peterpan sekali ! Itu adalah hal paling menghibur hari itu.

Di depan TKI, aku, Asavant, dan Irsya turun dari bislewat pintu depan. Lalu kami melihat pintu belakang terbuka. Si kenek bis kaget lalu bergegas menutup pintu. Tiba2 muncullah Willy dari balik pintu. Kami tak habis pikir kenapa dia harus lewat pintu belakang. Seiring dgn ketidakhabispikiran kami, perjalanan kami pun berakhir...

moral cerita: rasa syukur, optimis, & jiwa kekanakan pasti bisa melihat sisi paling menghibur dari sebuah perjalanan/liburan yg paling buruk sekalipun.

2 comments: