template

Wednesday, December 22, 2010

There's Nothing Else I Can Say

Hari ini sangat~ membosankan. Yang bisa ditonton cuma anak main basket yg aku tidak kenal siapa. Jadi aku mengisi hari dengan bermain tetris milenium di HP Esti. Hari ini Alisa bazaar dan aku mengunjungi bazaarnya bersama Esti, Daniar, Cicha, dan Yayand. Sialnya, kami kehabisan minuman padahal hausnya sudah tidak tertahankan lagi. Tapi yah, sudahlah kita pasrah dan pergi ke kantin sekolah.

Aku dan teman-teman menunggu bel pulang di dalam kelas. Kepergoklah Biyanka sedang asyik bercakap-cakap dengan seseorang yg aku tahu wajahnya tapi aku tidak tahu namanya. Ternyata mereka memang pacaran. Akhir-akhir ini muncul pasangan baru. Aku sendiri belum karena kalau dipikir-pikir jika aku pacaran sekarang nanti pasti putus dan rasanya pasti gak bakalan enak dan semua hidupku hancur dan nilaiku jelek. Doh banget kan buat aku. Jadi aku putuskan untuk tidak memikirkan soal yg begituan. Lagipula nampaknya pacaran juga cuma ngobrol berdua dan menyandang nama pacaran. Karena di Indonesia hampir tidak mungkin jika kita melakukan hal2 yg dilakukan orang pacaran di luar negeri. Ah ngomongin ini bikin aku muak, ganti topik -->

Tadi aku berhasil menggapai impianku untuk hari ini. Meraih level tinggi di tetris milenium. Aku akhirnya bisa sampai pada level enam! Tapi setelah itu permainannya kuhentikan.

moral cerita: tetris bukanlah permainan jadul, tetapi mengandung hikmah yg mendalam bagi jasmani dan rohani murid sekolah.

Perjalananku Mengelilingi Dunia

Setelah post tadi, aku ingin segera meng-post-kan tentang hari ini.

Hari ini aku dan Esti menjelajahi dunia dan perjalan itu memberikan hikmah mendalam untuk kami. Di perjalanan kami bertemu Kaum-Yang-Berpindah-Tempat (aku enggak tahu namanya) dan aku memberikan salah satu anggota kaum sebatang cokelat dan dia sangat berterima kasih padaku. Kami juga merasakan pertama kalinya menukar uang dengan linglung dan membeli 2 buah kue cokelat beserta minuman berwarna biru yg enggak enak. Lalu kami menonton sepakbola yg tidak jelas Bambang Pamungkas atau Oktolah yg telah mencetak gol. Kami akhirnya menyelesaikan perjalanan itu dengan menyambung kembali pita transparan yg sebelumnya telah kami gunting untuk meresmikan kepergian kami. Kami pun sadar bahwa ke mana pun kami pergi, kami tetap akan berakhir pada tempat yg sama. Lapangan Basket.

Sementara Esti menyelesaikan urusannya, aku duduk di tepi sungai sambil membaca novel klasik berjudul 'Jurnal Jo'. Kerabat lamaku, Daniar, datang menemaniku duduk di tepi sungai sambil memandangi motor vespa yg sibuk menjajakan biji kopi luwak resep rahasia neneknya. Aku begitu terharu dengan perjuangan sang motor vespa jadi aku memotretnya dan sayangnya hasil foto itu belum selesai dicetak sehingga tak bisa kutampilkan sekarang. Kami pun bertemu seorang pemuda yg mencopet HP-ku tetapi belum jauh dia berlari, sang pemuda tersadar akan niat buruknya dan mengurungkan niatnya. Belum sempat kuambil HP-ku kembali, sang pemuda pun mengotak-atik HP-ku mencari sejarah perjalananku dulu agar dia bisa menguasai dunia. Untunglah aku telah menghapus semua data itu dan kutaruh di dalam ingatanku. Dia gagal lagi. Akhirnya, dia pergi ke markasnya bersama komplotannya yg tidak jelas.

moral cerita: jaga rahasia dan seluruh sejarah penting di dalam kepalamu, bukan di dalam HP-mu.

Chocolate Isn't Efficient For Me Anymore

Kemarin BM-ku kambuh lagi dan... Rasanya aku mau berubah jadi Neo saja...

Jadi bermula pada pagi hari saya sampai di sekolah dan asyik bermain tetris milenium di HP Esti. Lalu bel masuk mengganggu permainanku yg sudah sampai level 2. Kami pun baris dan setelah bubar kami segera (enggak segera juga, sih) pergi ke lapangan basket. Sebenarnya aku enggak terlalu tertarik dengan basket juga, sih... Oke, aku paling payah di basket. Yah, itu karena aku enggak suka permainan yg berebut. Dari SD aku enggak pernah ikut-ikutan teman-teman berebut kertas gambar yg dibagikan guru, aku enggak pernah berebut tempat di kantin, aku enggak pernah berebut ingin ngomong duluan jika diskusi kelompok, dan itu artinya aku juga enggak pernah aktif dalam permainan basket, sepakbola, dan renang. Pada renang kita harus bisa berebut tempat kosong supaya kita bisa berenang dengan bebas. Karena hal itulah aku enggak bisa main basket, sepakbola, dan renang. Parahnya di sini, aku dipaksa ikut main basket padahal aku sama sekali benci jika disuruh main basket bukan karena ada tes melainkan untuk... Yah, bermain (lomba sama saja dengan bermain). Akhirnya aku ikut naik ke lapangan dengan mood yg ekstra bad mood. Super Ultra BM-ku pun datang dan alhasil aku bahkan tidak memegang bolanya sama sekali. Aku hanya menyentuhnya dengan sekilas dan itu saja sudah merupakan mukjizat bagiku yg tidak suka berebut ini berada di lapangan yg penuh kekerasan dan tekanan mental.

Akhirnya aku merasa bodoh. Aku ingin bicara dengan Sungmin lagi tapi hello~ tentu saja itu tidak bisa~ Aku pun memutuskan untuk pergi ke WC sendiri. Bagus, itu yg kubutuhkan. Menyendiri menyesali kebodohan sambil melakukan rutinitas BM-ku yg baru sejak aku pindah ke sini. Menonjoki dinding sekeras-kerasnya sampai agak sedikit merah atau kelihatan bulir darah yg mau keluar. Itu memang enggak menyelesaikan masalah tapi amarahku sedikit mereda (atau dalam hal ini penyesalan). Aku pun pergi ke kantin dan membeli sedikit makanan dari cokelat. Tapi ternyata makan cokelat tidak membuatku baikan. Bodohnya aku mengatakan bahwa rutinitas dikala aku BM adalah makan cokelat kepada guru BK-ku. Pantas saja dia bertanya 3x untuk meyakinkanku bahwa aku memang selalu menyediakan cokelat dikala aku BM.
Pokoknya, setelah aku makan cokelat aku berdiam diri di sebuah bangku sampai lama~ dan akhirnya aku berjalan ke mading dan melihat jadwal kegiatan sekolah. Aku kaget ketika Iis menarikku ikut dengannya ke WC. Dia melepas tanganku dan berkaca. Nampaknya gusinya berdarah. Kami diam sampai lama dan aku menemaninya ke UKS. Setelah itu kami ke kelas dan Iis yg tidak banyak bicara (tidak seperti biasanya) tertidur. Aku diam menunggunya sampai dia terbangun lagi. Kami pun pergi ke kantin dan di sana kami bertemu Titha. Esti dan yg lainnya muncul juga dan aku pun kembali mengitari sekolah dengan Esti. Setelah itu aku tidak ingat apa-apa karena rasany tidak penting.

moral cerita: jangan pernah lakukan hal yg akan kau sesali untuk waktu yg lama.

Tuesday, December 21, 2010

Minggu, 19 Desember 2010

Aku akan bercerita tentang pengalamanku di rumahnya Biyanka yang super heboh dan super konyol. Bermula pada pagi hari jam 8 pagi harusnya kami ngumpul dan aku smapai di sekolah jam setengah 8 jadi sekolah masih kosong banget, cuma ada anak SMA yg mondar-mandir. Setelah terkumpul beberapa anak, Bu Emi pun menyuruh kami untuk berangkat duluan dan Bu Emi akan menyusul bersama anak yg belum datang. Di dalam mobil, karena kita tidak mendapatkan pinjaman angkot, aku benar-benar mual dan pusing. Gak pingin muntah sih cuman pusingnya banget. Nyampe di rumah Biyanka kita duduk2 di ruang tengahnya dan makan cemilan sambil nunggu yg belum nyampe. Sementara Titha, Alfi, Iqbal, dan Rana ngobrol di teras rumahnya Biyanka, aku dan yg lain pergi ke kebun salaknya Biyanka dan beberapa anak mencoba untuk mengambil itu salak dengan tangan mereka sendiri. Di rumah Biyanka kita juga ketemu sama neneknya dan adiknya yg wajahnya mengingatkanku akan adiknya Naufal yg harusnya enggak kuinget-inget lagi.

Terus setelah lengkap semua yg datang, kita pergi ke hutan bambu menggunakan mobilnya Bu Emi dan Biyanka. Aku, Esti, Daniar, Anindita, Yayand, Dilah, Ditha, Kharisma, dan Nahda naik mobilnya Biyanka. Sedangkan Titha, Datu, Iis, Rana, Iqbal, Alfi, Ainun, dan Aldi naik mobilnya Bu Emi. Terus mobil Bu Emi bernagkat duluan. Di tengah perjalanan mobilnya Biyanka bannya kayak bocor gitu, jadi kita balik lagi ke sebuah tukang tambal ban. Anindita pingin ke WC lalu aku, Daniar, dan Yayand ikut. Kami langsung menuju WC milik tukang tambal ban itu. Dan alangkah kagetnya kami ketika melihat bahwa istilah WC = Watering Closet bukanlah sebuah istilah melainkan sebuah kenyataan yg benar-benar absolut. Kamar mandi itu memiliki wallpaper atas yg bisa menyesuaikan dengan cuaca aslinya dan dapat mengeluarkan air dengan kapasitas yg besar. Jadi dapat kita simpulkan dari kesimpulan di atas bahwa kamar mandi itu tidak memiliki atap. Sedangkan saat itu hujan deras. Kita pun tidak punya pilihan dan menggunakan WC itu secara bergantian. Aku pun tidak lupa membaca bacaan basmalah sebelum melangkahkan kakiku ke dalam WC. Kita pun basah kuyup dan ketika kembali dengan entengnya si tukang tambal berkata, "gimana WC-nya ? enak ya ?". Buset dah itu tukang!

Kami melanjutkan perjalanan dan itu berarti beberapa dari kami melanjutkan pusing kami. Ketika sampai di "aku enggak tahu apa namany" kita segera berfoto-foto dan melanjutkan perjalanan lagi ke Hutan Bambu. Selama perjalanan kami melewati jurang2 dan kita asyik bercanda tentang mencoba mendorong tutup botol ke jurang itu. Sesampainya di Hutan Bambu, masih hujan deras. Kita jadi gak bisa foto2 dan pulang setelah kita melihat sungainya. Lalu kita pusing lagi dan setelah agak sore kita pun pulang.

Thursday, December 16, 2010

Fifi Lapin

Hei! Aku ngeliat blog-nya Fifi Lapin dan WOW keren banget! Untung aku dikasih tau Daniar. Makasi ya Dan~ Rencananya saya mau pake beberapa model bajunya jadi baju tokoh Neo di komik aku yg mungkin akan muncul juga di komik Konan. Kekeke~ Dari beberapa baju yg sudah saya copypaste ini yang paling aku suka

Monday, December 13, 2010

Artis Indonesia Jadilah Abu

Doh, serem banget tadi malem mimpi semeru meletus. Udah mah di mimpi itu aku mau mati lagi. Untung aja pas akunya mau mati kena hujan asam (ceuk esti jeung sasori) akunya kebangun. Buruknya lagi, biasanya aku nyadar kalo aku lagi mimpi. Misalnya, pas aku mimpi kuntilanak ngedeketin aku trus aku biasanya gak akan bisa bergerak di dalam mimpi itu, terus aku pasti mikir "ah, ini pasti mimpi. soalnya kuntilanak kan enggak ada." jadi aku cuma pasrah sambil nutup mata dan berdoa dalam hati. Pas aku buka Insya Allah pasti itu kuntilanak dah ilang. Atau aku pernah mimpi semua impianku terwujud terus aku bakal berpikir "duh, ini pasti mimpi. soalnya impian aku gak bakal terwujud semua." jadi aku pasti gak pingin cepet-cepet bangun. Nah, pas mimpi gunung semeru ini, aku enggak mikir ini mimpi sama sekali dan WOAH serem banget! Yang mengerikan tuh hujan asamnya, bukan letusannya. Karena warga seluruh Lumajang bisa bersembunyi dari letusannya di sebuah hutan keramat yang mirip kebon.

Mimpi menyeramkan itu pelengkap derita kemarin.
Pertama, ulangan dinas bahasa indonesia di luar dugaan susah dan jawabanku ada yg bodoh banget dan gak nyambung sama soal.
Kedua, pas udah mau pulang Bu Emi dateng dan menyampaikan bahwa Ibunya Dedi meninggal. Aku shock berat dan banget. Walaupun aku baru kenal dia setengah tahun tapi aku gak bisa bayangin anak itu merasakan shock yg lebih shock daripada shock yang aku rasakan. Shock-nya pasti bener-bener shock bukan main.
Ketiga, pas ada di rumah Dedi aku malah melakukan ha terbodoh yg pernah kulakukan. Ini adalah acara duka dan yg bisa kulakukan cuma menyalami, lebih tepatnya menggenggam, tangan Dedi dengan canggung.
Keempat, pulang bareng Esti naik becak dan dihujam badai abu gak tahu punya siapa. Mungkin aja ada tumpukan pasir bekas orang bikin rumah ketiup kipas angin bekas bikin MV artis siapa~ gitu. Baju jadi kotor, mata kelilipan.
Kelima, mimpi buruk itu.
Lengkap deh deritaku.

Aku mendengar sebuah lagu jelek yg jeleknya minta ampun di TV. Kenapa yah lagu-lagu indonesia gak pernah bagus. Ada sih tapi makin ke sini band-band-ny makin ngawur semua. Pada asal tampil. Akhirnya indonesia melahirkanlah sebuah boyband kampungan nan-plagiat yang telah membaukan nama indonesia. 'SM*SH'. Aku nggak suka banget mana mereka tuh jelek-jelek aduh kenapa milih orangnya gak bener banget dan kalo untuk ukuran indonesia Irfan Bachdim tuh udah di atas rata-rata. Oke, dia bukan asli indonesia tapi kenapa milihnya enggak yang kayak dia aja. Oke, mungkin Stefan William (aku enggak tahu cara nulisnya) boleh tapi tunggu dia juga bukan asli indonesia.

moral cerita: tolong pak presiden menanggapi akan badai abu yang dialami oleh kota lumajang dan mohon pak presiden pilihkan orang yang cakep-ganteng-tampan-rupawan-keren doang buat dijadiin artis. so, orang jelek dilarang jadi artis walaupun suara bagus hah who cares ?