template

Thursday, March 3, 2011

OPPA NEOMU BABO! part 2

Ini adalah lanjutan dari post kemarin. Karena aku meng-post-kan post ini hari ini, aku jadi keburu lupa jadi aku tulis inti permasalahannya saja.

Setelah mengumpulkan kertas ulangan akutansi, aku membuat 'Snowflake' yg pernah kulihat ada di meja Dedi dan Robert. Tapi hasilnya tidak seperti yg diperkirakan dan akhirnya kubuat jadi papan nama BABO dan kupajang di jendela BABO. Lalu aku dan BABO lainnya berbincang tentang film2 jadul gara2 melihat poster 'SNACK Kisah Sedih di Hari Minggu'ku. Ada Rosalinda, Kisah Sedih di Hari Minggu, Karita de Angel, Marina, Stroberi, Kisah Kasih di Sekolah, dan banyak lagi.

Lalu sehabis sholat aku dan Irsya berjalan ke depan perpus sambil mengagumi karya kami yg terpajang di jendela BABO. Ketika redang asyik bersenda gurau, kami menemukan secarik kertas yg super konyol! Di kertas itu, dituliskan pengamatan cuaca mulai dari suhu cuacanya yang adalah sejuk ( suhu bukannya celcius fahrenheit?) dan yg paling mengejutkan adalah pernyataan bahwa keadaan awan pada hari itu adalah TORNADO!!!!!! Kalau pada saat itu tornado, kami pasti sudah mati. Lagipula, memangnya ada ya jenis awan tornado?! Namun nampaknya hal itu sudah dirasakan kejanggalannya oleh sang penulis dan dia menggantinya dengan kulonimbis. Bukannya kulonimbus?

Setelah tertawa2 sampai sakit perut, aku dan irsya pun berencana memberikannya kepada Faza. Adit langsung menciee2 dan mengira itu surat cinta. Faza pun mengatakan bahwa surat itu telah MENGHUNJAM JANTUNGnya. Sementara aku pun merasakan balasan surat itu telah MENYENTUH PERUTku. Kami pun mencoba memberikannya ke anak2 lain dan menanyakan kepada mereka apakah mereka tahu yg konyol dari surat itu. Tapi nampaknya tidak ada yg tahu.

Aku pun punya ide yg luar biasa hebat! Aku akan memberikan surat itu ke Hadiyan, sang korban ke-BABO-anku. Aku enggak tahu daya tarik apa yg telah membuatku menjadikannya korban tapi aku merasa pokoknya harus dia. Lagipula dia kan serius2 gimana gitu wajahnya jadi pingin mengganggunya. Kembali ke inti permasalahan. Jadi, aku menceritakan hal itu ke semua BABO dan kami dengan gelisah memikirkan kapan waktu yg tepat. Oke, aku enggak terlalu malu melakukannya tapi yg bikin aku ragu tuh teman2nya si Hadiyan. Nanti aku dicap sebagai 'Anak Baru yg Aneh dan Gila'. Tapi itu benar sih.

Kami terus gelisah sampai Hadiyan berjalan melewati kelas 8b SENDIRIAN. Ini adalah waktu yg paling PAS. Sebelum memberikan kertas itu padanya, aku dan Irsya menambahkan tulisan "OPPA NEOMU BABO jika kau tidak mengerti ini." yg artinya adalah "Kau sangat bodoh jika tidak mengerti ini.". Aku tahu Hadiyan pasti bisa bahasa Korea jadi aku percaya dia mengerti. Jadi aku langsung lari keluar kelas dan berteriak, "Hadiyan! Tangkap ini!!" dan melemparkan kertas yg telah digulung2 itu ke arahnya. Bodohnya kertas itu malah memantul dari bahunya dan mendarat di tanah. Dia pun kembali berjalan. Aku langsung berteriak, "Tangkap iih!" lalu berlari ke dalam kelas. Tapi aku lihat dia mengambilnya dan memasukkannya ke jaket. Di dalam kelas, BABO + Sitiani dan Sitir heboh sekali akan kejadian itu. Kami berteriak2 dan tertawa2 kayak orang gila. Yg lebih gila adalah SITIR MENGIRA AKU SUKA HADIYAN!! Masa dia enggak tahu kalau yg aku suka itu Sungmin bukan Hadiyan, padahal anak sekelas juga TAHU!

Nampaknya yg konyol hari itu cuma segitu saja. Jadi saya tutup di sini.

moral cerita: Hadiyan, janganlah engkau berjalan sendirian. Paling tidak, bawalah 1 atau 2 pengikut, agar kau selamat dari cobaan2 kami. kekeke~

2 comments:

  1. ahaha ngakak!! moral ceritanya itu looh!! haha

    ReplyDelete
  2. kan dikutip dari 'Buku Panduan Menghadapi BABO' halaman 245 alinea ke 9 yg dikarang oleh Empu Tertular, sang leluhur BABO yg sarap

    ReplyDelete