template

Monday, January 10, 2011

Darmawisata ke daerah kekuasaan Robert

Hari itu Jum'at, 7 Januari 2011. Aku, Daniar, Yayand, Nahda, dan Fiki akan pergi ke rumah Robert untuk melakukan observasi rumah atas suruhan guru Bahasa Indonesia kami. Kami akan meneliti kondisi penduduk di sebuah RT berdasarkan kondisi rumahnya. Kelompokku telah menyiapkan segala persiapan berupa kertas berisikan kriteria yang akan kami nilai. Selesai anak laki-laki sholat Jum'at, Aku, Daniar, Yayand, dan Nahda lepas landas ke rumah Robert dengan berjalan kaki, sedangkan Fiki katanya mau kesana sendiri. Ternyata rumahnya Robert deket sedeket-deketnya dari rumah aku di Bandung ke perpustakaan Permata. Sesampainya di depan pagar kami (Yayand) memanggil-manggil Robert dan mengetuk-ngetukkan jari ke pagar. Tapi tidak ada yg menjawab. Kami mulai cemas sampai Robert keluar dengan masih memakai baju pramuka. Robert mencari Fiki yg ternyata ada di warnet. Akhirnya kami masuk ke rumahnya dan ternyata dia sendirian di rumah. Kami pun melihat dia bermain komputer sambil ngobrol-ngobrol. Itu adalah kedua kalinya aku masuk ke kamar anak cowok (yang pertama ke rumah Hafid, temen aku di Bandung) dan hal itu membuatku berpikir "Oh jadi begini" lalu "Oh kamarku lebih berantakan" dan "Oh aku harus segera menata komik-komikku yang berserakan di lantai kamar".
Lalu Fiki dan Aldi datang dan lalu Iqbal juga. Sampai jam setengah 2 kami belum pergi melakukan observasi dan itu membuat Daniar, Nahda, dan mungkin aku ribet bukan kepalang. Aku enggak terlalu sih.

Setelah beberapa saat tim observasi kami pun pergi ke tempat yang dituju dengan diantar ayahnya Robert. Di sana yang pertama kali kami lakukan adalah berjalan mengikuti kemana Robert pergi. Kami serasa tim sensus yang disewa PBB, masalahnya tim ini beranggotakan anak-anak heboh dan diketuai oleh anak yang mungkin Chinese yang bajunya dikeluarkan dan memakai sendal bukannya sepatu seperti petugas biasanya. Ketika melewati sebuah rumah, Robert disapa oleh 2 orang ibu-ibu dan lalu mereka pun ASYIK mengobrol. Rasanya seperti Robert baru saja ketemu sahabat lama gitu. Mereka ASYIK mengobrol sampai lamaaa sementara aku dan Daniar (seperti biasa) cekikikan dengan GJ. Kami pun melanjutkan perjalanan dan seiring berjalanannya waktu, aku menyadari bahwa Robert seperti mengenal semua orang yang ada di sekitar sini. That's absolutely amazing! Tapi kami pun menyadari juga bahwa dari tadi kita berjalan menuju arah ke-GJ-an. Kami pun berbalik menuju rumah ketua RT yg ternyata sedang pergi liburan ke Hawaii. Lalu kami kembali ke rumah ibu-ibu yang mengobrol dengan ASYIK bersama Robert tadi. Kami disuguhi teh dan makanan dan celaan anak-anak yg mungkin memanggil pocong atau cowok aku enggak terlalu dengar. Lalu kami pun pergi kembali ke pangkalan kami dan kami dibantu oleh ayah Robert mencari sumber informasi lain.

Setelah informasi didapat, kami kembali ke pangkalan. Robert dan Fiki bermain tenis meja sedangkan para anak cewek berfoto-foto. Kami berfoto banyak tapi gak banyak lewat HP-ku dan setelah berfoto agak lama kami baru sadar bahwa ada sesosok manusia di balik sebuah pohon yang berada tidak jauh dari kami. Setelah itu kami makan bakso dan bersiap-siap untuk pulang.

Setelah sampai di rumah, aku pun bersiap-siap untuk proyek klub seni lukis besok. Aku pikir ini akan jadi proyek yg besar jadi membutuhkan banyak barang. Aku mengerjakan PR klub seni lukisku sampai jam 12 malam tapi itu tidak apa-apa karena aku akhir-akhir ini sering tidur jam segitu. Walaupun capek tapi tadi merupakan darmawisata termurah yang menyenangkan!

moral cerita: buat kerja kelompokmu semenarik mungkin agar timbul keakraban diantara anggotanya.

No comments:

Post a Comment